Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dibentuk dari paduan beberapa buah kalimat tunggal.
Pembentukan kalimat majemuk ada yang memerlukan kata penghubung ada pula yang tidak.
Kalimat majemuk dibedakan menjadi
1. Kalimat Majemuk Setara
2. Kalimat Majemuk Rapatan
3. Kalimat Mejemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk dimana hubungan antar unsur-unsurnya sederajat.
Kalimat majemuk setara terdiri dari :
1. Kalimat majemuk penjumlahan ditandai dengan kata sambung lalu, lagi, kemudian, dan.
Contoh :
Kakak membaca buku, kemudian menulis surat.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai dengan kata sambung atau.
Contoh :
Ibu membeli ikan atau ayam.
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai dengan kata penghubung tetapi, melainkan.
Contoh :
Ayah tidak pergi ke kantor melainkan ke rumah sakit.
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan.
Hal tersebut terjadi karena kata-kata yang dirapatkan pada bagian-bagian kaliamat itu memiliki fungsi yang sama.
Perapatan dilakukan dengan menghilangkan salah satu fungsi kalimat yang sama.
1. Kalimat majemuk rapatan subjek
Contoh :
Pak Adi guru mengaji.
Pak Adi ketua RT.
Pak Adi guru mengaji dan ketua RT.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
Contoh :
Kiki pandai bermain bola.
Galih pandai bermain bola.
Kiki dan Galih pandai bermain bola.
3. Kalimat majemuk rapatan keterangan.
Contoh :
Sore hari kakak menyiram bunga.
Sore hari adik menyapu halaman.
Sore hari kakak menyiram bunga dan adik menyapu halaman.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antar unsur-unsurnya tidak sederajat.
Salah satu unsurnya sebagai induk kalimat.
Unsur lainnya sebagai anak kalimat.
Jenis-jenis kalimat mejemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, ditandai dengan kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
Contoh :
Jika tidak hujan, saya akan datang ke rumahmu.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, ditandai dengan kata sambung ibarat, seperti, bagaikan, daripada, laksana.
Contoh :
Doni lebih senang bermain sepakbola daripada bermain basket.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebabab, ditandai dengan kata sambung sebab, karena, oleh karena
Contoh :
Amir tidak masuk sekolah karena sakit.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai dengan kata sambung sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh :
Ia bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.
5. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai dengan kata sambung dengan.
Contoh :
Sari dapat mempertahankan prestasinya dengan cara berlatih dengan giat.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai dengan kata sambung bahwa, yaitu.
Contoh :
Pak Madi telah menggemburkan tanah, yaitu dengan mencangkul tanah itu sampai kedalaman 10 centimeter.
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai dengan kata sambung ketika, sewaktu, semasa.
Contoh :
Ibu selesai memasak ketika saya pulang sekolah.
KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan dari kelimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk campuran dibentuk sekurang-kurangnya oleh tiga kalimat tunggal.
Contoh :
Adik selesai mengerjakan PR ketika ayah datang dari kantor dan ibu selesai memasak.
Minggu, 01 November 2009
Kalimat Majemuk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
thanks kak atas artikel nya....
BalasHapusberkat ini saya dpat nilai 100 dlam ulngan b.ind
tntang klimat majemuk