Translate

Jumat, 23 Oktober 2009

Majas

Majas adalah gaya bahasa atau bahasa kias untuk melukiskan sesuatu dengan jalan membandingkan, mempertentangkan, mempertautkan, atau mengulangi katanya. Secara garis besar, majas-majas tersebut terbagi ke dalam majas perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan.

Jenis-Jenis Majas

1. ALEGORI
Adalah majas perbandingan yang bertautan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh :
 Hati-hatilah kamu dalam mendayung bahtera rumah tangga, mengarungi lautan kehidupan yang penuh dengan badai dan gelombang.
 Apabila suami-istri, antara nahkoda dan juru mudinya itu seia sekata dalam melayarkan bahtera, niscaya ia akan sampai ke pulau tujuan.

2. ALTILERASI
Adalah majas yang memanfaatkan kata-kata dengan bunyi awal yang sama.
Contoh :
 Dara damba daku, datang dari danau.
 Inilah indahnya impian, insan ingat ingkar.

3. ALUSIO
Adalah majas yang menunjukkan secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa yang diketahui bersama.
Contoh :
 Banyak korban berjatuhan pada perang dunia kedua.
 Apakah setiap guru harus bernasib seperti Umar Bakri ?

4. ANTANAKLASIS
Adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh :
 Karena buah penanya yang kontroversial, dia menjadi buah bibir masyarakat.
 Kita harus saling menggantungkan diri satu sama lain, kalau tidak kita telah menggantung diri.

5. ANTIKLIMAKS
Adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama mkin menurun (melemah)
Contoh :
 Bapak kepala sekolah, para guru, dan murid-murid sudah berada di lapangan upacara.
 Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubuk-gubuk, semuanya mengibarkan bendara Merah Putih pada tanggal 17 Agustus.

6. ELIPSIS
Adalah majas yang di dalamnya terdapat penghilangan kata atau bagian kalimat.
Contoh :
 Dia dan ibunya ke Tasikmalaya (penghilangan predikat pergi)
 Lari ! (penghilangan subjek kamu)

7. HIPERBOLA
Adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebiha-lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruh.
Contoh :
 Saya terkejut setengah mati mendengar suara geledek itu.
 Tubuhnya kurus kering setelah ditinggalkan oleh ayahnya.
 Pekik merdeka berkumandang di angkasa.
 Cita-cita anak itu setinggi langit.

8. INVERSI
Adalah majas yang dinyatakan oleh pengubahan susunan kalimat.
Contoh :
 Paman saya wartawan → Wartawan, paman saya.
 Dia datang → Datang dia.

9. IRONI
Adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau memperolok-olok.
Contoh :
 Bagus sekali rapormu, banyak benar angka merahnya.
 Rajin sekali kamu, lima hari tidak masuk sekolah.

10. KIASMUS
Adalah majas yang berisi pengulangan sekaligus mengandung inversi.
Contoh :
 Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin merasa dirinya kaya.
 Dalam kehidupan ini banyak orang pintar yang mengaku bodoh, dan orang bodoh banyak yang merasa dirinya pintar.

11. KLIMAKS
Adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama mkin menghebat (merupakan kebalikan dari majas antiklimaks).
Contoh :
 Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil berjejer memenuhi halaman parkir gedung serba guna.
 Baik itu RT, kepala desa, camat, bupati, gubernur bahkan presiden memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan.

12. LITOTES
Adalah majas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contoh :
 Kami berharap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berharga ini.
 Gajiku tak seberapa, hanya cukup untuk makan anak dan istri.
 Pertolongan apakah yang Anda harapkan dari saya yang lemah dan bodoh ini ?
 Terimalah bingkisan yang tidak tidak berarti ini.

13. METAPORA
Adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh :
 Dia dianggap anak emas dalam keluarganya.
 Perpustakaan adalah gudang ilmu.
 Raja siang keluar dari ufuk timur.

14. METONIMIA
Adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal lainnya sebagai penggantinya. Kita dapat menyebut pencipta atau pembuatnya jika yang kita maksudkan adalah ciptaan atau buatannya. Dapat pula kita menyebut bahan dari barang yang dimaksud.
Contoh :
 Para siswa senang sekali membaca Andrea Hirata.
 Dalam pertandingan kemarin Indonesia memperoleh perunggu, sedangkan Singapura memperoleh perak.
 Ayang baru saja membeli Zebra padahal saya ingin Kijang.

15. OKSIMORON
Adalah majas yang antar bagian-bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh :
 Nuklir dapat menjadi pemusnah masal, tetapi juga dapat mensejahterakan kehidupan umat manusia.
 Yang tetap dalam dunia ini adalah perubahan.
 Api dapat menjadi kawan atau lawan.
16. PARARELISME
Adalah majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, hanya disusun dalam baris yang berbeda. Biasanya terdapat dalam puisi.
Contoh :
sunyi itu duka
sunyi itu kudus
sunyi itu lupa
sunyi itu lampus

17. PERSONIFIKASI
Adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh :
 Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
 Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai.
 Awan hitam menebal diiringi halilintar bersahut-sahutan.
 Bel sekolah memanggil-manggil para siswa untuk masuk ruangan.

18. REPETISI
Adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh :
 Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsaku.

19. RETORIS
Adalah majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya itu sudah diketahui oleh penanya. Tujuannya untuk memberikan penegasan pada masalah yang diuraikan, atau menyakinkan, ataupun sebagai sindiran.
Contoh :
 Siapa yang tidak ingin hidup bahagia ?
 Apa ini hasil pekerjaanmu selama bertahun-tahun ?

20. SINEKDOKE
Adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Majas ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Pars pro toto (sebagian untuk seluruhnya)
Yaitu kalau yang disebutkan sebagian dari suatu benda maka yang dimaksudkan adalah benda itu secara keseluruhan.
Contoh :
 Paman saya mempunyai atap di Jakarta.
 Sampai sore ini dia belum kelihatan batang hidungnya.
 Kami akan membeli tiga ekor ayam untuk lebaran nanti.


2. Totem pro parte (seluruh untuk sebagian)
Yaitu dengan menyebutkan keseluruhan, maka yang dimaksud hanya sebagian saja.
Contoh :
 Indonesia meraih medali emas dalam kejuaraan bulutangkis.
 Sekolah kami meraih juara pertama dalam pertandingan sepak bola.

21. SINISME
Adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
 Perkataanmu sangat menyebalkan. Kata-kata itu tidak pantas disampaikan oleh orang terpelajar seperti kamu !
 Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu.

0 komentar:

Posting Komentar